Sejarah Logo Google

Design logo Google ini merupakan pernyataan bahwa Google senang membuat segala sesuatunya sederhana dan mudah. Setiap orang hampir sudah pasti mengenal logo Google yang sederhana, minimalis, dinamis dan modern. Tetapi sangat sedikit yang mengenal siapa yang mendesign logo tersebut dan bagaimana proses kreatif yang terjadi dibalik design logo search engine nomor satu dijagad internet.



Kebanyakan orang menyangka bahwa para pendiri Google sendirilah yang mendesign logo perusahaannya, dugaan mendesign logo sendiri ini sudah barang tentu salah. Sergei Brin adalah seorang ahli matematika yang sejak awal tertarik pada data mining sedangkan Larry Page adalah rekan sesama mahasiswa S3 yang ahli komputer. Pada awal pertemuan mereka selalu terlibat dalam permusuhan sengit (menurut rekan-rekan mereka) dalam perumusan data mining melalui hubungan link antar halaman web, mereka berdua selalu melihat ketidaksempurnaan dalam perumusan yang dibuat oleh rekan mereka, sampai suatu ketika mereka berdua memutuskan memindahkan penelitian kesebuah garasi pinjaman dari seorang saudara Sergei Brin dan akhirnya menjadi search engine nomor satu.

Logo google ini dibuat pada saat-saat akhir sebelum peluncuran oleh sahabat mereka, asisten profesor seni pada Standford University, Ruth Kedar. Sang desainer logo Google, Ruth lahir di Brazil tapi kemudian pindah ke Israel untuk mendapatkan gelar arsitekturnya. Dia melanjutkan pendidikannya di Stanford University dan mendapatkan gelar Master di bidang desain, dan menjadi konsultan seni desain di Stanford selama 15 tahun. Hasil-hasil karyanya dapat di lihat di art.net
habat mereka untuk urusan bisnis.
Proses design logo ini dimulai dengan sebuah visi yang sederhana dari para pendirinya yaitu bahwa mereka ingin membuat sebuah logo yang menyenangkan tanpa adanya sebuah item, barang, benda apapun yang dapat dikenali atau diidentifikasi yang pada akhirnya akan membatasi Google itu sendiri. Pada awalnya mereka juga tidak memiliki visi mengenai kemana perusahaan mereka akan dibawa bahkan mereka memasukkan tagline “Google does not do horoscopes, financial advice or chat”, yang pada akhirnya tidak pernah muncul sama sekali.

Proses Logo Google

Ruth Kedar, desainer grafis yang mengembangkan logo yang kini sangat terkenal, menunjukkan bagaimana proses kreasi logo dan memperlihatkan jenis huruf yang mendefinisikan merek Google. Kedar bertemu pendiri Google Sergey Brin dan Larry Page melalui teman sembilan tahun yang lalu di Stanford University, di mana dia adalah seorang asisten profesor. Page dan Brin, yang sedang mengalami kesulitan dalam membuat logo untuk mesin pencari yang akan segera mereka luncurkan. "Aku tidak tahu pada waktu itu bahwa Google akan menjadi sangat terkenal seperti hari ini, atau bahwa kesuksesan mereka akan menjadi besar seperti itu," kata Kedar



Pada versi pertama ini, Kedar ingin menjaga mayoritas teks tidak terlalu banyak disentuh sehingga masih utuh, hanya menambahkan beberapa sentuhan dengan membawa warna-warna primer dan dua-dimensi ke kedua huruf O. Menurut Kedar, "Brin dan Page menyukai ini karena terlihat agak mirip jebakan jari Cina."



GOOGLE NO. 2
TYPEFACE: CATULL
Alih-alih bermain-main pada desain dua huruf O, Kedar menciptakan sesuatu yang lebih besar dalam hal ruang dan pola, Kedar hanya mengubah satu huruf O untuk membuatnya multidimensi.



GOOGLE NO. 3
TYPEFACE: ITC LEAWOOD
"Saya melihat logo ini dan berpikir, 'Google telah pergi ke Olimpiade,'" kata Kedar sambil tertawa. Cincin yang saling terkait adalah metafora untuk pencarian luas yang melibatkan berbagai budaya dan negara yang berbeda



GOOGLE NO. 4
TYPEFACE: CATULL
Pada tahap design ini semua huruf dibuat huruf besar untuk memberikan kesan kokoh dan profesional dengan mengubah besar huruf dan warna. Kesalahan terbesar dari design logo ini adalah logo terlihat terlalu sibuk dan ramai.



GOOGLE NO. 5
TYPEFACE: CATULL
Ini adalah hasil design lanjutan dari desain sebelumnya, Kedar menghilangkan garis salib dan kemampuan untuk melihat melalui kaca pembesar. Dia menambahkan mulut tersenyum, untuk mewakili rasa "bahagia" ketika menemukan hasil dan pengalaman pencarian yang positif.



GOOGLE NO. 6
TYPEFACE: ITC LEAWOOD
Rancangan ini dekat dengan konsep asli Brin, tetapi dengan menggunakan font Leawood, dan memiliki bayangan.



GOOGLE NO. 7
TYPEFACE: CATULL
"Di sinilah kita mulai menyederhanakan," Kedar menjelaskan. Dengan bermain dengan sudut dan warna dari huruf-huruf, dia mencoba untuk menjelaskan bahwa Google bukanlah perusahaan yang terkotak-kotak.



FINAL DESIGN
TYPEFACE: CATULL
Pada akhirnya design logo ini yang dipilih karena berhasil menyatakan banyak hal, al:

* Sederhana dan menyenangkan. Design logo ini begitu lembut dan sederhana sehingga tampak bahwa logo ini tidak didesign sama sekali dan membacanyapun hampir tidak perlu bersusah payah. Warna yang kanak-kanak menandakan kemudahan dan keberuntungan disetiap pencarian search eninge.
* Typography, jenis font yang dipakai adalah Catull, karena font ini menyatukan elemen tradisional dengan serif tetapi juga memiliki elemen modern dalam lengkungannya. Hal ini sesuai dengan prinsip pencarian oleh search engine dimana untuk mencari diperlukan kemampuan untuk melihat pada masa lalu.

"Ada banyak warna yang berbeda iterasi," kata Kedar. "Kami berakhir dengan warna utama, kami menaruh warna sekunder pada L, yang membawa kembali gagasan bahwa Google tidak mengikuti aturan."

0 komentar:

Posting Komentar

Biasakan berkomentar setelah membaca posting ini.Cukup kata "TERIMAKASIH" kami sudah sangat menghargai rasa kepedulian anda. :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Bergabunglah bersama di Sobat Indonesia | Jejaring Sosialnya Orang Indonesia